~ Dua Belas Kisah Lucu Seputar Jumatan
JUMATAN adalah ibadah yang serius. Para jamaah dilarang berbicara. Mereka dituntut untuk khusyuk mendengarkan khutbah. Tapi namanya juga manusia; sesekali terjadi peristiwa lucu dalam keseriusan Jumatan. Khatib juga manusia; jamaahnya juga manusia.
Berikut beberapa kejadian lucu atau tidak lazim, yang terjadi seputar Jumatan. Cerita ini sebut saja “Anehdong Jumat”. Beberapa kisah ini penulis ikuti kejadiannya atau penulis alami sendiri. Beberapa lainnya dituturkan oleh teman (khatib).
#1. Khatib Tertidur
Khutbah pertama berjalan lancar. Seperti biasa, jeda sebelum khutbah kedua, khatib duduk di kursi dalam mimbar. Jamaah khusyuk berdoa di antara dua khutbah karena merupakan amalan sunah; 2 menit, …. 3,5,6,10 menit, khatib belum juga berdiri di mimbar.
Jamaah khatam berdoa, malah lebih-lebih. Tengok sani-sini eh ternyata khatibnya tertidur. Ternyata, tak hanya jamaah yang boleh tidur!
#2. Anu Jamaah
Khatib yang satu ini memang khas, di samping suaranya berapi-api, dikenal juga dengan ekspresi tubuhnya. Wajah dan tangannya sering digerakkan mengilustrasikan isi khutbah. Tapi kali ini aneh, tangannya lama menunjuk seorang jamaah.
Ketika jamaah itu tersadar, barulah tangan sang khatib berpindah ekspresi. Ah, rupanya sang khatib memberi tahu kalau sarung jamaah terbuka tanpa ada kain lagi, dan terlihatlah, maaf, anunya …
#3. Tukar Guling Ayat
Ada beberapa kalimat atau ayat di dalam al-Quran yang memiliki kesamaan, meski kalimat atau ayat sebelum dan sesudahnya berbeda. Suatu saat seorang khatib membaca surat al-A’la dalam rakaat pertama.
Sampai pada kalimat “fadzakkir” sang imam melanjutkan pada kalimat “innama anta mudzakkir”. Padahal mestinya berlanjut “innafaati dzikra”. Tentu ini mengejutkan bagi jamaah, soalnya itu masuk surat al-Ghasiyah.
Astagfirullah, ada “tukar guling” ayat nih! Ada-ada saja. Khatib juga manusia(wi) he he he …
#4. Tema Jihad di Basis Militer
Khatib satu ini memang pemberani; meski khutbah di Lanmar (Pangkalan Marinir) tetap saja dia sampaikan tema jihad. Memang, saat itu Amerika Serikat dan sekutu sedang menginvasi Afghanistan.
Tapi setelah itu, sang khatib tak lagi diundang. Dan…., teman-temannya, yang juga jadi khatib di situ, ikut tak lagi diundang. Ini memang risiko berteman bro! Meski tak ikut khutbah bertema “keras”, teman-temannya juga kena getahnya, he he he ….
#5. Pergantian Khatib
Khatib ini dikenal datang mepet waktu. Suatu saat jalan macet; maka terlambatlah dia di lokasi Jumatan. Karena waktu sudah masuk (Jawa = manjing), maka adzan dikumandangkan dan akhirnya khatib pengganti naik mimbar. Tapi, begitu tahu khatib asli akhirnya datang, khatib dadakan itu pun turun dan memersilahkan khatib asli naik mimbar, selesai adzan dikumandangkan.
Jamaah bingung, ada pergantian”pemain”. Tapi sang khatib badal (pengganti) plong maklum dia hanya pengurus mushala pabrik, tak terbiasa khutbah Jumat.
#6. Ringtone Dangdut
Seperti biasa, lima puluh persen lebih jamaah terlelap di tengah khutbah berlangsung. Tapi, tiba-tiba semua jamaah bangun sambil gelagapan.
Ada apa gerangan? Ah, terdengar lagu dangdut di tengah mereka. Tolah-toleh sana sini, eh ternyata ringtone HP sang khatib. Pecinta dangdut ya?
#7. Jadwal Bentrok
Dia seorang khatib muda. Tidak semua Jumatnya terisi jadwal. Karena itu sering dimintai jadi badal para khatib senior. Para khatib senior kadang aneh, kok bisa jadwalnya double. Maka biar Jumatan gak kosong dicarilah badal khatib.
Suatu Jumat, dengan semangat tawadhu, khatib muda itu berangkat ke suatu masjid untuk menjadi badal khatib senior. Di depan dia duduk siap bertugas. Ah ternyata khatib lain datang juga. Dia terbengong-bengong. Ini sebenarnya jadwal siapa?
#8. Terkunci Tak Ikut Jumatan
Entah karena capek atau menunggu waktu tiba, seorang karyawan leyeh-leyeh sambil baca koran saat jam istirahat tiba. Eh, ternyata kebablasan tidur dan runyamnya, tak ada yang membangunkan. Ketika terjaga khutbah Jumat sudah berlangsung.
Ia bergegas menuju masjid. Ah dasar nasib, ternyata pintu kantor sudah dikunci dari luar. Jadi, terpaksa “berjamaah” sendirian!
#9. Naskah Terbang
Dia memang bukan khatib senior; jam “terbangnya” baru sedikit. Tapi semangatnya yang luar biasa membuat dia selalu siap memberikan khutbah, meski isi khutbah harus dibaca lewat tulisan.
Suatu kesempatan, dengan lancar dia baca teks khutbah. Tapi di tengah jalan angin kencang kipas angin menerbangkan naskah. Dia gelagapan karena tak biasa khutbah tanpa teks. Maka dipungutnya naskah yang jatuh itu. Hem …ono-ono wae!
#10. Khutbah Bertele-tele
Khutbahnya berapi-api; sebagian berisi “serangan” pada pihak lain. Sudah 35 menit khutbah pertama belum juga berakhir. Takmir memberi isyarat dengan jam tangan ke arahnya. Ternyata semangat api-api dilanjutkan pada khutbah kedua.
Sudah lebih 15 menit belum juga diakhiri. Giliran seorang jamaah memberi isyarat ke takmir. Lalu takmir itu memberi isyarat lagi pada khatib, mengingatkan lamanya khutbah. Semangat ya semangat … tapi ingat waktu!
#11. Adzan Salah Tempat
Saat itu, di sebuah kampung itu ada satu masjid dan satu mushala. Keduanya memang menyelenggarakan shalat rawatib berjamaah.
Sebagai kelaziman, hanya masjid yang menyelenggarakan shalat Jumat. Nah, di suatu Jumat ada yang ganjil.
Rupanya terdengar juga adzan saat masuk dhuhur tiba dari corong mushala. Apa mushala juga mengadakan jamaah Jumat?
Ah, rupanya muadzin mushala tersebut tak ingat kalau hari itu Jumat. Terlalu bersemangat juga gak baik, he he he…
#12. Khotib Diinterupsi
Hati-hati memilih tema dalam khutbah; jangan sampai mengambil tema kontroversial. Seperti yang pernah terjadi di salah satu masjid terkenal di Surabaya utara.
Tiba-tiba seorang jamaah interupsi pada khatib yang dianggap membawa pesan kontroversial itu. Jamaah lainnya pada bengong. He he … ada juga khatib yang diinterupsi!
Mohammad Nurfatoni
Pengalaman dari berbagai tempat Jumatan
One comment